Cara Mengoptimalkan Kinerja Vacuum Pump dan Ring Blower dalam Proses Produksi Industri

Dalam proses produksi industri, kestabilan aliran udara dan tekanan vakum memainkan peran penting dalam menjaga hasil akhir yang konsisten dan berkualitas. Dua perangkat utama yang mendukung sistem ini adalah vacuum pump dan ring blower. Dalam artikel ini, kita akan membahas langkah-langkah teknis untuk meningkatkan efisiensi dan kestabilan vacuum pump dan ring blower dalam proses produksi, mulai dari penentuan spesifikasi, pengaturan kecepatan, desain saluran, hingga strategi monitoring dan pembersihan.

Tentukan Spesifikasi Flowrate dan Vacuum Level yang Sesuai dengan Proses Produksi

Mengetahui kebutuhan flowrate (laju aliran udara) dan vacuum level secara tepat sangat penting agar vacuum pump dan ring blower dapat bekerja optimal tanpa memboroskan energi. Kapasitas yang terlalu besar (overspec) menyebabkan konsumsi listrik tinggi dan keausan berlebih, sementara kapasitas yang terlalu kecil (underspec) bisa menurunkan performa lini produksi.

Untuk mendapatkan spesifikasi yang akurat, Anda dapat membaca panduan lengkap mengenai jenis-jenis vacuum pump di artikel Mengenal Berbagai Jenis Vacuum Pump sebagai panduan dalam memilih sistem yang memiliki kapasitas sesuai. 

Gunakan VFD untuk Mengatur Kecepatan Ring Blower Secara Dinamis

Setiap lini produksi memiliki variasi beban yang berubah-ubah. Oleh karena itu, pengaturan kecepatan ring blower secara otomatis menjadi solusi penting. Dengan Variable Frequency Drive (VFD), Anda dapat mengatur putaran blower sesuai dengan kebutuhan tekanan atau aliran udara saat itu, tanpa harus menghidupkan atau mematikan unit secara manual. Sistem ini akan bekerja lebih efisien karena blower hanya beroperasi sesuai kebutuhan aktual. 

ring blower interjaya

Desain Saluran Udara dan Filter Secara Terpisah dan Terisolasi

Stabilitas sistem udara tidak hanya ditentukan oleh mesin, tapi juga oleh jalur udara itu sendiri. Pastikan desain saluran udara—baik untuk suplai maupun vakum—didesain secara terpisah dan terisolasi. Hindari jalur bercabang yang bisa menimbulkan kontaminasi silang atau tekanan balik yang tidak diinginkan. Filter juga sebaiknya dipasang secara khusus di masing-masing jalur, bukan digabungkan. Desain yang bersih dan fokus akan menjaga tekanan tetap stabil dari awal hingga akhir proses, dan mencegah terganggunya kualitas produk akibat udara tercemar.

Lakukan Balancing Impeller Secara Berkala untuk Mencegah Getaran Berlebih

Impeller adalah komponen berputar yang sangat sensitif terhadap ketidakseimbangan. Jika impeller tidak seimbang, maka akan muncul getaran yang menyebabkan penurunan performa dan kerusakan bearing lebih cepat. Oleh karena itu, balancing impeller harus dijadwalkan secara rutin. Proses ini sederhana namun berdampak besar dalam menjaga tekanan dan aliran udara tetap stabil. Dengan getaran minimal, sistem berjalan lebih tenang, motor tidak cepat panas, dan perawatan dapat ditekan.

Pasang Sensor Monitoring untuk Deteksi Tekanan dan Performa Vakum Real-Time

Untuk mendeteksi masalah lebih awal, sistem vacuum pump dan ring blower sebaiknya dilengkapi dengan sensor monitoring. Sensor tekanan, suhu, dan getaran dapat memberikan informasi real-time mengenai performa alat. Ketika terjadi penurunan tekanan atau suhu abnormal, teknisi bisa langsung mengambil tindakan sebelum kerusakan menyebar. Sistem monitoring berbasis sensor digital juga membantu menyusun strategi maintenance yang lebih tepat waktu dan efisien.

Jadwalkan Pembersihan Internal Berdasarkan Jam Kerja Produksi

Vacuum pump dan jalur udara sangat rentan terhadap penumpukan debu, serbuk, atau partikulat dari proses produksi. Jika dibiarkan, kotoran ini akan menyumbat jalur, menurunkan efisiensi, dan mempercepat kerusakan. Untuk itu, buat jadwal pembersihan internal yang berbasis jam kerja produksi, bukan hanya waktu. Misalnya, setelah 500 jam operasional, lakukan pembersihan vakum dan filter secara menyeluruh. Pendekatan ini lebih akurat karena mempertimbangkan beban kerja nyata di lapangan.

Kesimpulan

Mengoptimalkan kinerja vacuum pump dan ring blower dalam proses produksi membutuhkan perhatian teknis yang detail. Mulai dari pemilihan spesifikasi yang sesuai, pengaturan dinamis dengan VFD, hingga desain jalur udara dan sistem monitoring yang cermat. Semua langkah ini saling melengkapi untuk menjaga tekanan dan aliran udara tetap stabil, efisien, dan mendukung kualitas produksi yang konsisten. Dengan strategi yang tepat, Anda tidak hanya mengurangi risiko kerusakan, tapi juga menghemat energi dan menekan biaya perawatan dalam jangka panjang.

Pastikan Sistem Udara Pabrik Anda Bekerja Optimal

PT Interjaya Surya Megah menyediakan berbagai pilihan vacuum pump dan ring blower industri berkualitas dengan performa tinggi, efisiensi energi yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan proses produksi modern dan siap mendukung operasi 24 jam. Hubungi tim kami hari ini untuk mendapatkan rekomendasi sistem udara terbaik untuk pabrik Anda!

Alamat: Branch Office
Hotline:
+6231 9985 0000
+6221 2900 6565
+6281288889052

Cara Hemat Energi di Pabrik 24 Jam dengan Ring Blower dan Vacuum Pump Modern

Pabrik yang beroperasi selama 24 jam non-stop menghadapi tantangan besar dalam hal efisiensi energi. Salah satu penyumbang konsumsi listrik tinggi adalah sistem udara tekan dan vakum, yang biasanya menggunakan ring blower dan vacuum pump sebagai penggerak utama sehingga bisa menjadi sumber pemborosan listrik. Namun dengan pemilihan alat yang tepat dan pengoperasian yang cerdas, blower dan vacuum pump justru bisa menjadi komponen efisien yang mendukung keberlanjutan produksi. Dalam artikel ini, kita akan membahas strategi hemat energi melalui penggunaan ring blower dan vacuum pump industri modern, mulai dari efisiensi motor, spesifikasi tekanan yang sesuai, hingga sistem kontrol otomatis dan audit energi.

Gunakan Blower dengan Motor Efisiensi Tinggi (IE3/IE4)

Untuk pabrik yang bekerja tanpa henti, pilih blower dan vacuum pump yang menggunakan motor dengan standar efisiensi tinggi, seperti IE3 atau IE4. Motor jenis ini dirancang untuk menghasilkan output daya maksimum dengan konsumsi listrik yang lebih rendah. Selain hemat energi, motor efisiensi tinggi juga memiliki tingkat panas lebih rendah, usia pakai lebih panjang, dan biaya perawatan yang lebih minim. Dalam jangka panjang, penghematan ini akan terasa signifikan, terutama untuk operasional 24 jam yang mengandalkan mesin secara terus-menerus.

Pilih Model Blower Berdasarkan Kebutuhan Aliran dan Tekanan Vakum

Banyak pabrik melakukan kesalahan umum dalam pemilihan blower—yaitu memilih unit yang terlalu besar atau bertekanan tinggi tanpa kebutuhan sebenarnya. Over-spec ini sering terjadi karena alasan “aman-aman saja”, padahal dampaknya adalah konsumsi energi yang jauh lebih tinggi dari yang dibutuhkan. Oleh karena itu, pastikan untuk memilih ring blower atau vacuum pump dengan kapasitas aliran dan tekanan yang tepat. Seperti kebutuhan terhadap tekanan tinggi, aliran udara besar, atau keduanya. Dengan begitu, blower tidak akan boros energi dan tetap bekerja efisien.

ring blower interjaya

Terapkan Skema Operasional Bertingkat (Multistage Blower System)

Untuk beban produksi yang berfluktuasi, skema multistage blower bisa menjadi solusi ideal. Unit blower bekerja bergantian atau bertingkat sesuai kebutuhan tekanan dan aliran. Dengan konfigurasi seperti ini, hanya blower yang benar-benar dibutuhkan yang akan aktif, sementara sisanya tetap standby atau idle. Strategi ini sangat efektif untuk menghemat energi karena menghindari kerja mesin secara penuh sepanjang waktu. Selain itu, siklus hidup blower juga menjadi lebih panjang karena tidak dipaksa bekerja terus-menerus tanpa jeda.

Integrasikan dengan Inverter untuk Kontrol Kecepatan Otomatis

Salah satu cara paling efisien dalam mengelola penggunaan blower dan vacuum pump adalah dengan mengintegrasikannya ke sistem inverter atau Variable Frequency Drive (VFD). Inverter mengatur kecepatan putaran blower secara otomatis, mengikuti fluktuasi tekanan atau kebutuhan vakum dalam proses. Saat tekanan sudah cukup, blower akan menurunkan RPM untuk menghemat listrik. Sebaliknya, jika beban meningkat, kecepatan akan dinaikkan. 

Lakukan Audit Energi dan Catat Pola Konsumsi Mingguan

Efisiensi tidak bisa dicapai tanpa pemantauan. Itulah mengapa penting untuk melakukan audit energi secara berkala, khususnya pada sistem blower dan vacuum pump. Catat pola konsumsi energi harian dan mingguan untuk melihat tren penggunaan listrik. Dari data ini, Anda bisa mengidentifikasi waktu-waktu puncak konsumsi, titik inefisiensi, atau potensi perbaikan dalam pengaturan operasional. Audit energi juga membantu dalam pengambilan keputusan strategis, seperti apakah perlu upgrade unit, menambah sensor otomatis, atau cukup menyesuaikan jadwal kerja mesin.

Kesimpulan

Mengoptimalkan ring blower dan vacuum pump industri di pabrik yang beroperasi 24 jam bukan sekadar soal memilih alat yang bagus, tapi soal strategi penghematan yang tepat. Mulai dari pemilihan motor efisiensi tinggi, pengaturan kapasitas berdasarkan kebutuhan, hingga penggunaan inverter dan audit energi—semuanya berkontribusi pada efisiensi operasional dan penurunan biaya listrik. Jika diterapkan dengan benar, sistem blower dan vacuum pump modern bisa menjadi salah satu pilar utama dalam mencapai target pabrik yang hemat energi dan berkelanjutan.

Rekomendasi Ring Blower dan Vacuum Pump yang Hemat Energi dan Efisien untuk Pabrik

PT Interjaya Surya Megah menawarkan solusi untuk pabrik modern yang ingin menghemat energi tanpa mengorbankan performa. Produk ring blower dan vacuum pump kami dirancang untuk tahan lama, efisien, dan mudah diintegrasikan ke sistem kontrol otomatis. Hubungi tim kami hari ini dan dapatkan rekomendasi produk terbaik sesuai kebutuhan produksi Anda!

Alamat: Branch Office
Hotline:
+6231 9985 0000
+6221 2900 6565
+6281288889052

Pemanfaatan Vacuum Pump untuk Proses Produksi yang Lebih Bersih dan Cepat

Dalam industri modern, kebutuhan akan proses produksi yang efisien dan bersih menjadi sangat krusial. Memanfaatkan vacuum pump dalam berbagai tahap produksi memberikan keuntungan besar. Artikel ini akan membahas berbagai manfaat dari penggunaan vacuum pump, dari mempercepat proses pengemasan hingga mencegah kontaminasi, serta menyoroti keefektifan lain yang dapat berdampak positif pada efisiensi produksi Anda.

Mempercepat Proses Pengemasan Vakum

Proses pengemasan vakum yang efisien dapat membuat perbedaan besar dalam produksi. Vacuum pump mempercepat pengeluaran udara dari kemasan, menjaga kualitas produk tetap tinggi dan mempercepat waktu siklus produksi. Dengan kemampuan ini, produk dapat lebih cepat mencapai pasar, meningkatkan daya saing bisnis Anda. Agar vacuum pump memiliki performa yang baik, simak tips cara merawatnya di artikel kami berjudul Tips Perawatan Vacuum Pump agar Performa Tetap Optimal

Mendukung Sistem Pneumatik dan Otomatisasi Mesin

Pada industri yang semakin mengandalkan otomatisasi, vacuum pump menyediakan tekanan negatif yang dibutuhkan untuk menjalankan sistem pneumatik. Ini mendukung kinerja mesin otomatis dan menjaga kelancaran operasional dengan mengurangi waktu henti serta meningkatkan efisiensi produksi.

Mencegah Kontaminasi dalam Proses Produksi

Mencegah kontaminasi adalah prioritas dalam proses produksi. Vacuum pump efektif menarik udara dan debu dari mesin serta area produksi, menciptakan lingkungan yang bersih dan steril. Dengan demikian, produk akhir menjadi lebih aman dan memenuhi standar kualitas tinggi.

Efektif untuk Proses Pencetakan dan Penanganan Material

Pada proses pencetakan dan penanganan material, vacuum pump memungkinkan transfer produk tanpa kontak langsung. Ini mengurangi kemungkinan kerusakan dan memastikan bahwa bahan tetap utuh serta sesuai spesifikasi.

Dapat Digunakan di Lingkungan Industri Kimia atau Farmasi

Di industri dengan standar kebersihan ketat seperti kimia dan farmasi, vacuum pump menawarkan solusi yang sesuai dengan kebutuhan sterilitas tinggi. Dengan mengurangi kontak fisik dan kontaminasi, vacuum pump membantu menjaga integritas produk.

Kesimpulan

Pemanfaatan vacuum pump dalam proses produksi tidak hanya meningkatkan efisiensi dan kebersihan tetapi juga memberikan keunggulan dalam hal keandalan dan keberlanjutan. Dengan manfaat dari berbagai industri, vacuum pump menjadi alat yang esensial bagi perusahaan yang ingin tetap kompetitif di pasar global.

Rekomendasi Distributor Vacuum Pump Terbaik

Untuk mengoptimalkan produksi pabrik Anda, pertimbangkan untuk menggunakan vacuum pump berkualitas dari PT Interjaya Surya Megah. Kami menawarkan solusi yang sesuai dengan kebutuhan industri Anda dan siap membantu meningkatkan efisiensi operasional bisnis Anda.

Alamat: Branch Office
Hotline:
+6231 9985 0000
+6221 2900 6565
+6281288889052

Tips Perawatan Vacuum Pump agar Performa Tetap Optimal

Vacuum pump memiliki peran penting dalam berbagai proses industri maupun laboratorium, mulai dari sistem pendingin hingga pengolahan farmasi. Namun, sering kali alat ini dioperasikan terus-menerus tanpa perhatian khusus terhadap perawatannya. Padahal, tanpa perawatan yang tepat, performa vacuum pump bisa menurun drastis, bahkan berisiko mengalami kerusakan serius. Artikel ini akan membahas berbagai tips perawatan vacuum pump yang dapat membantu memperpanjang usia pakai dan menjaga efisiensinya.

Lakukan Pemeriksaan Rutin

Langkah pertama dalam merawat vacuum pump adalah melakukan pemeriksaan rutin secara berkala. Hal ini terdengar sederhana, namun sangat penting untuk mendeteksi potensi masalah sejak dini. Pemeriksaan dapat mencakup kondisi fisik seperti kebocoran, getaran berlebih, suara yang tidak biasa, hingga penurunan daya hisap.

Idealnya, pengecekan dilakukan harian untuk penggunaan intensif, atau mingguan pada sistem yang beroperasi dalam frekuensi lebih rendah. Selama pemeriksaan, pastikan semua baut terpasang erat, koneksi pipa tidak bocor, dan tidak ada komponen yang aus atau retak. Dengan kebiasaan ini, pengguna bisa mencegah kerusakan besar dan menjaga performa mesin tetap stabil.

Ganti Oli Secara Teratur

Bagi jenis vacuum pump yang menggunakan sistem pelumas, penggantian oli secara teratur adalah salah satu perawatan paling vital. Oli tidak hanya berfungsi sebagai pelumas untuk mengurangi gesekan antar komponen, tetapi juga membantu menyegel ruang vakum dan mengangkut kotoran atau partikel kecil yang tersedot selama proses operasi.

Seiring waktu, oli dapat tercemar oleh partikel debu, uap, dan bahan kimia, yang akan menurunkan kualitas pelumasan dan kinerja pompa. Oleh karena itu, ikuti petunjuk penggantian oli sesuai dengan buku manual dari produsen, di mana biasanya setiap 500 hingga 1000 jam operasional. Gunakan juga jenis oli yang direkomendasikan untuk menjaga spesifikasi kerja vacuum pump tetap optimal.

Bersihkan Filter dan Komponen Lain

Seiring penggunaan, filter dan komponen dalam vacuum pump dapat tersumbat oleh debu atau partikel halus yang terbawa oleh udara atau gas. Jika tidak dibersihkan secara berkala, penyumbatan ini bisa menyebabkan penurunan performa, peningkatan konsumsi energi, hingga kerusakan sistem secara keseluruhan.

Filter, inlet screen, dan exhaust system adalah beberapa bagian yang wajib diperiksa dan dibersihkan secara rutin. Untuk filter, jika kondisinya sudah terlalu kotor atau rusak, sebaiknya diganti dengan yang baru agar tidak mengganggu sirkulasi udara. Gunakan kuas halus atau kompresor udara untuk membersihkan debu, dan pastikan komponen dikeringkan sebelum dipasang kembali.

Perhatikan Suhu Operasional

Salah satu musuh utama perangkat mekanis adalah suhu panas berlebih atau overheat. Vacuum pump yang bekerja terus-menerus bisa menghasilkan panas yang signifikan. Bila tidak dikontrol dengan baik, overheat dapat menyebabkan kerusakan komponen internal seperti segel, rotor, atau bantalan.

Untuk mencegah hal ini, pastikan pompa berada di lingkungan dengan ventilasi baik dan suhu ruang terkendali. Beberapa vacuum pump dilengkapi sensor suhu otomatis atau sistem pendingin internal. Namun demikian, tetap penting untuk memantau suhu operasional dan tidak membiarkan pompa bekerja di luar batas spesifikasi suhu yang dianjurkan pabrik. Jika pompa terasa panas berlebihan, hentikan penggunaan sejenak agar suhu menurun sebelum dilanjutkan.

Simpan di Tempat yang Sesuai

Vacuum pump yang tidak sedang digunakan tetap memerlukan perhatian khusus, terutama dalam hal penyimpanan. Menyimpan alat ini di tempat yang tepat dapat mencegah kerusakan pasif seperti karat, korosi, atau degradasi komponen. Karena itu, hindari menyimpannya di lingkungan yang lembap, berdebu, atau terpapar bahan kimia. Sebaiknya, vacuum pump disimpan di ruangan yang kering, bersih, dan memiliki sirkulasi udara yang baik.

Jika alat akan disimpan dalam jangka waktu lama, pastikan terlebih dahulu dikeringkan dan diberi pelumas ringan untuk mencegah karat. Penutup pelindung juga sebaiknya digunakan agar kotoran dan serangga tidak masuk ke dalam sistem. Selain itu, lokasi penyimpanan harus bebas dari getaran atau guncangan karena dapat menyebabkan kerusakan struktural, terutama pada pompa dengan komponen presisi tinggi seperti scroll atau turbomolecular pump.

Kesimpulan

Perawatan rutin vacuum pump penting untuk menjaga fungsinya tetap optimal dan mencegah kerusakan serius yang bisa menimbulkan biaya tinggi. Dengan langkah sederhana seperti pemeriksaan berkala, penggantian oli, pembersihan filter, kontrol suhu, dan penyimpanan yang tepat, performa alat dapat terjaga dalam jangka panjang.

Rekomendasi Distributor Vacuum Pump Terpercaya

Jaga Performa Vacuum Pump Anda Tetap Prima dan tak perlu menunggu kerusakan datang. Pastikan vacuum pump Anda selalu bekerja optimal dengan produk andal dan dukungan teknis dari distributor resmi PT Interjaya Suryamegah yang siap membantu Anda. Temukan solusi vacuum system berkualitas untuk industri Anda hari ini.

Alamat: Branch Office
Hotline:
+6231 9985 0000
+6221 2900 6565
+6281288889052

Vacuum Pump: Apa Fungsinya dan Bagaimana Cara Kerjanya?

Di balik berbagai proses industri dan teknologi modern, ada satu alat penting yang kerap bekerja tanpa terlihat: vacuum pump atau pompa vakum. Meski jarang dikenal luas oleh masyarakat umum, peran alat ini sangat krusial dalam berbagai aplikasi, mulai dari laboratorium ilmiah hingga sistem pendingin AC dan produksi elektronik. Lalu, apa sebenarnya fungsi vacuum pump dan bagaimana cara kerjanya?

Pengertian Vacuum Pump

Vacuum pump adalah perangkat mekanik yang berfungsi untuk menghilangkan molekul gas atau udara dari suatu ruang tertutup guna menciptakan kondisi tekanan rendah atau vakum. Dalam konteks sederhana, alat ini menyedot udara dari suatu wadah sehingga tekanan di dalamnya menjadi jauh lebih rendah dibandingkan tekanan atmosfer.

Prinsip dasar vacuum pump adalah menciptakan perbedaan tekanan antara ruang yang dikosongkan dan lingkungan sekitarnya. Pompa vakum digunakan dalam berbagai bidang, seperti manufaktur semikonduktor, industri farmasi, pendingin udara, hingga proses penyulingan dalam laboratorium kimia. Tanpa adanya vacuum pump, banyak proses tersebut tidak bisa berjalan secara optimal atau bahkan mustahil dilakukan.

Fungsi Utama Vacuum Pump

Fungsi vacuum pump sangat bervariasi tergantung pada bidang penggunaannya. Namun, secara umum, alat ini memiliki beberapa fungsi utama sebagai berikut:

1. Mengurangi Tekanan Udara

Fungsi utama dari vacuum pump adalah untuk mengurangi tekanan udara di dalam sebuah ruang tertutup. Ini memungkinkan terjadinya berbagai proses fisik dan kimia yang hanya dapat terjadi pada tekanan rendah, seperti evaporasi cepat, penyulingan vakum, atau pengeringan tanpa pemanasan tinggi.

2. Menjaga Kebersihan Proses Produksi

Dalam industri semikonduktor dan farmasi, kebersihan merupakan hal yang sangat penting. Vacuum pump membantu menjaga lingkungan proses tetap steril dan bebas kontaminan dengan cara menghilangkan partikel udara dan uap.

3. Meningkatkan Efisiensi Mesin

Dalam sistem AC atau sistem rem kendaraan bermotor, pompa vakum berfungsi untuk membantu kerja komponen lain agar lebih efisien, seperti menghilangkan kelembapan dalam pipa refrigeran atau menciptakan tekanan negatif dalam sistem pengereman.

4. Mendukung Riset dan Eksperimen

Dalam laboratorium, vacuum pump digunakan untuk eksperimen-eksperimen yang memerlukan tekanan rendah, misalnya dalam filtrasi vakum, konsentrasi sampel, atau pembuatan lingkungan hampa udara.

Prinsip Kerja Vacuum Pump

Cara kerja vacuum pump sebenarnya cukup sederhana, namun dapat bervariasi tergantung jenisnya. Secara umum, pompa vakum bekerja berdasarkan prinsip pemindahan gas atau udara dari dalam ruang tertutup ke luar sistem. Berikut penjelasan singkat mengenai prinsip kerjanya:

1. Tahap Penghisapan (Intake)

Pompa mulai menarik gas atau udara dari ruang yang ingin dikosongkan melalui saluran masuk (inlet). Ini menyebabkan tekanan di dalam ruang tersebut mulai menurun.

2. Tahap Kompresi dan Pembuangan (Exhaust)

Setelah gas masuk ke dalam ruang pompa, gas tersebut dikompresi dan kemudian dibuang ke luar sistem melalui saluran keluar (exhaust). Proses ini terjadi secara terus-menerus sampai tercapai tekanan vakum yang diinginkan.

Jenis-Jenis Vacuum Pump

Vacuum pump terbagi ke dalam beberapa jenis, berdasarkan cara kerja dan tingkat vakum yang dapat dihasilkan. Berikut beberapa jenis yang umum digunakan:

1. Rotary Vane Vacuum Pump

Jenis ini banyak digunakan dalam sistem pendingin udara dan laboratorium. Menggunakan rotor dengan vane (baling-baling) yang berputar dalam ruang silinder, pompa ini menghasilkan vakum dengan stabil dan efisien.

2. Diaphragm Vacuum Pump (Pompa Diafragma)

Menggunakan membran fleksibel (biasanya terbuat dari karet atau teflon) untuk menarik dan mendorong udara. Cocok untuk aplikasi ringan dan tidak memerlukan pelumas, seperti filtrasi di laboratorium.

3. Scroll Vacuum Pump

Memiliki dua spiral logam yang saling bertumpukm di mana satu tetap, satu berputar. Pompa ini dikenal karena rendah kebisingan dan bebas kontaminasi, cocok untuk lingkungan bersih seperti ruang bedah atau proses mikroelektronik.

4. Liquid Ring Vacuum Pump

Menggunakan cairan (umumnya air) sebagai media kompresi. Banyak digunakan di industri kimia dan makanan karena mampu menangani uap dan gas berbahaya.

5. Turbomolecular Vacuum Pump

Dirancang untuk mencapai tingkat vakum yang sangat tinggi. Digunakan dalam aplikasi ilmiah canggih seperti ruang hampa ultra tinggi (UHV), misalnya dalam mikroskop elektron atau penelitian fisika partikel.

6. Roots Blower Vacuum Pump

Menggunakan dua rotor berbentuk angka 8 yang berputar untuk memindahkan udara. Biasa digunakan untuk aplikasi vakum kasar dalam industri.

Kesimpulan

Vacuum pump adalah alat penting dalam berbagai sistem industri dan ilmiah karena kemampuannya menciptakan tekanan rendah atau vakum untuk mendukung proses berjalan secara efisien dan aman. Cara kerjanya bervariasi tergantung jenisnya, dan masing-masing jenis memiliki keunggulan tersendiri sesuai kebutuhan, mulai dari skala laboratorium hingga industri besar. Memahami fungsi dan prinsip kerjanya sangat membantu dalam memilih pompa yang tepat dan memastikan proses berlangsung tanpa hambatan.

Rekomendasi Distributor Vacuum Pump Terpercaya

Pastikan proses industri Anda berjalan lebih efisien, bersih, dan andal dengan vacuum pump terbaik dari distributor resmi PT Interjaya Suryamegah. Kami menyediakan berbagai jenis vacuum pump untuk memenuhi kebutuhan laboratorium, manufaktur, hingga industri berat. Segera hubungi kami untuk mendapatkan penawaran menarik!

Alamat: Branch Office
Hotline:
+6231 9985 0000
+6221 2900 6565
+6281288889052

Perbedaan Watt, Volt dan Ampere yang Perlu Diketahui

Dalam kehidupan sehari hari, kita pasti menggunakan listrik namun tidak mengetahui perbedaan Ampere, Watt dan Volt yang sebenarnya. Padahal ketiganya ada dan masuk dalam karakteristik tegangan arus listrik. 

Tahukah Anda bahwa ketiganya tidak saling bersinggungan atau terhubung satu sama lain. Watt dan Volt itu berdiri sendiri karena keduanya memang terikat pada aturannya masing-masing. 

Watt dan Volt pada peralatan elektronik

Pada dasarnya watt merupakan daya yang dibutuhkan oleh suatu benda elektronik. Sedangkan WATT dan VOLT memiliki karakteristiknya sendiri-sendiri sehingga kita tidak bisa menggabungkannya. Namun jika dilihat dari segi cara kerjanya, Watt memakan daya yang dihasilkan oleh Volt. 

Baca juga: Perbedaan Antara KVA dan KW dalam Listrik dan Cara menentukan Genset

Mengenal Volt Lebih Jauh

Volt adalah standar tegangan yang dimiliki oleh satuan arus listrik. Volt atau tegangan listrik ini mempunyai jenis 2 tipe yaitu tegangan AC atau bisa disebut tegangan bolak-balik, kemudian tegangan DC (Direct Current) atau bisa disebut dengan tegangan searah. Biasanya Anda bisa menemukan volt pada MCB atau kWh meter di rumah. 

KWh meter memiliki banyak varian dan pada dasarnya memiliki tegangan yang dibagi ke dalam satuan Volt. Contoh sederhananya adalah 450 Va, 900 Va hingga 1300 Va, semuanya ada dalam satuan tegangan volt.

Rumus Tegangan (Volt)

Rumus Voltase

Mengenal Ampere Lebih Dalam

Ampere (Arus Listrik) adalah sebuah satuan yang menunjukan sebuah arus listrik yang digunakan, berbeda dari watt yang merupakan satuan ukur daya listrik, yaitu jumlah energi yang digunakan atau dihasilkan dalam waktu tertentu. Satuan Ampere ini sering kita jumpai pada sebuah spesifikasi pompa air, seperti pompa air ini memiliki spesifikasi 1 Ampere pada tegangan 220V AC.

Satuan Ampere sering digunakan untuk menentukan sebuah pengaman listrik yang biasa disebut dengan MCB (Miniature Circuit Breaker).

Rumus Arus (Ampere)

Rumus Ampere

Memahami Watt Lebih Jauh

Watt adalah sebuah satuan yang menunjukan sebuah nilai daya atau power bisa juga dibilang kapasitas listrik. 1 watt setara dengan daya yang dihasilkan oleh aliran listrik sebesar 1 ampere melalui tegangan 1 volt. Ini merupakan satuan daya terkecil dalam sistem kelistrikan. Hubungan antara watt, ampere, dan volt dapat dirumuskan sebagai berikut:

Rumus Daya (Watt)

Rumus Daya Watt

Misal terdapat keterangan 10 watt pada produk listrik, maka artinya produk tersebut menggunakan atau menghasilkan energi sebesar 10 joule per detik. Contohnya, sebuah lampu 10 watt menggunakan energi listrik sebanyak 10 joule setiap detik untuk menyala.

Sebagai ilustrasi, jika perangkat tersebut menyala selama 5 detik, maka total energi yang digunakan atau dihasilkan adalah:

Energi (Joule)=Daya (Watt)×Waktu (detik)
Energi=10×5=50 joule

Hal ini menunjukkan bahwa semakin besar nilai watt pada suatu perangkat, semakin besar pula energi yang dikonsumsi atau dihasilkan dalam waktu tertentu.

Perbedaan Watt dan Volt dalam Segi Penggunaan

Dalam satuan arus listrik, tegangan digunakan sebagai satuan perhitungan yang pasti. Setiap orang pasti menggunakan listrik untuk berbagai kebutuhan. Dari kebutuhan tersebut, alat elektronik pasti digunakan sebagai medianya dan listrik digunakan untuk sumber dayanya.

Jika dilihat dari definisinya, watt adalah satuan listrik untuk menyatakan besaran daya dari berbagai peralatan listrik. Sedangkan, volt adalah satuan listrik untuk menyatakan besaran tegangan listrik yang dihasilkan atau dibutuhkan dari berbagai sumber listrik.

Watt lebih dikhususkan untuk tegangan atau daya yang dibutuhkan oleh alat elektronik. Biasanya kita memperhitungkan tegangan watt untuk memastikan kapasitas listrik itu cukup atau tidak. 

Jika tidak cukup, tegangan akan terbebani dan listrik mengalami limit tenaga yang dapat diberikan. Limit tegangan biasa disebut dengan Ohm. Selain perbedaan Watt dan Volt, limit atau ohm juga ikut berperan aktif dalam kehidupan sehari hari. 

Saat ini perhitungan rumus tidak digunakan karena data diambil dari informasi yang ada di dalam kehidupan sehari-hari. Anda pasti memiliki kWh meter di rumah yang berfungsi untuk mengalirkan arus listrik dari PLN. 

Arus listrik itu bisa dinamakan Volt tergantung dari besarannya. Lalu varian kWh meter mulai dari 450 Va sampai 1300 Va itu dinamakan sebagai limit pengeluaran yang ada di kWh meter. Jadi dengan adanya limit, arus listrik juga menjadi semakin terbatas. 

Oleh karena itu satuan Watt akan digunakan sebagai perhitungan penggunaan arus tegangan listrik dari PLN. Seberapa banyak tegangan yang sanggup dihasilkan untuk beberapa alat elektronik jika arus listrik memiliki limit tertentu.

Untuk menjawab pertanyaan 1 volt berapa watt, tergantung arus listriknya. Jika arus 3 ampere, 1 volt sama dengan 3 watt (1V x 3A = 3W).

Baca juga: Cara Mengirit Konsumsi Bahan Bakar Oleh Genset

Memahami Perbedaan Watt dan Volt Lebih Jauh

Tegangan Volts pada genset

Listrik memiliki tegangan yang terhubung di antara satu titik ke titik lainnya. Hal ini sering disebut juga dengan kata arus listrik. Jika dilihat dari sumbernya, listrik dihasilkan dari PLN lalu terhubung melalui kabel dan terdorong menjadi arus sehingga akhirnya sampai ke titik pemakainya.

  1. Daya

Setelah sampai ke titik pemakainya, listrik mengalami perubahan unsur kimia yang menyebabkannya menjadi sebuah daya. Daya itu terjadi akibat adanya tegangan yang dibutuhkan dari proses perubahan arus listrik. Setiap saat arus itu bergerak dan menghasilkan daya yang berguna untuk alat elektronik.

  1. Hubungan Arus Listrik

Selain adanya daya, hubungan arus listrik juga menjadi unsur perbedaan Watt dan Volt. Arus listrik bisa dibagi ke dalam dua jenis yaitu searah dan siklus dua arah atau bolak balik. Keduanya memiliki prinsip berbeda dari segi tegangan yang dihasilkan menjadi sebuah daya.

Untuk arus listrik satu arah, sebutan ilmiahnya adalah DC (Direct Current). Arus listrik DC biasa digunakan untuk menghubungkan tegangan langsung ke pemakainya untuk diubah menjadi daya. 

Lalu untuk arus dua arah atau disebut AC (Alternating Current) merupakan listrik yang dapat bersirkulasi dalam satu wadah.

Arus DC juga biasa digunakan untuk kabel yang terhubung dari PLN kepada para penggunanya. Selain itu perbedaan Watt dan Volt juga bisa dilihat ketika arus DC mengalami proses perubahan. Arus listrik satu arah langsung terhubung ke panel dan diubah menjadi daya dengan tekanan tertentu. Untuk mengetahui penerapannya pada generator, Anda dapat membaca artikel berjudul Perbedaan Generator AC dan DC beserta Penggunaannya.

  1. Pergerakan Arus AC

Jika dilihat dari pergerakan arus AC, tegangan listrik tidak langsung diubah menjadi daya melainkan mengalami perputaran secara terus menerus di dalam sirkuitnya. Namun seiring berjalannya waktu tegangan tersebut juga akan berkurang. Akibat pergerakan yang terjadi.

Sebenarnya arus listrik bisa diperhitungkan dengan rumus tertentu. Namun untuk lebih singkatnya watt bekerja di setiap detiknya. Sebagai contoh lampu membutuhkan 10 watt, dengan begitu daya yang dihasilkan berasal dari pengeluaran 10 watt itu di setiap detiknya. Karenanya tegangan listrik Anda harus lebih besar atau berkapasitas tinggi untuk dapat menampung kebutuhan lampu tersebut. Perbedaan Watt dan Volt memang terlihat sulit, namun sebenarnya mudah jika Anda memahami pola kerjanya terlebih dahulu.

Perbedaan Volt, Ampere, Watt pada Genset

Pada genset satuan di atas memiliki peran penting untuk menentukan dan mengukur kinerja serta kapasitas daya dari suatu genset.

Ampere (A) merupakan satuan untuk mengukur arus listrik yang mengalir melalui sirkuit genset. Arus ini menunjukkan jumlah energi yang digunakan atau dihasilkan oleh genset dalam bentuk listrik.

Watt (W) adalah satuan untuk mengukur daya listrik yang dihasilkan atau dikonsumsi oleh genset. Daya listrik ini mencerminkan kapasitas genset untuk menghasilkan energi listrik yang dapat digunakan untuk menggerakkan peralatan atau beban listrik.

Volt (V) mengacu pada tegangan listrik yang dihasilkan oleh genset. Tegangan ini menunjukkan kuat atau lemahnya arus listrik yang dapat dihasilkan atau diterima oleh genset.

Rekomendasi Distributor Electric Motor

Sebagai distributor electric motor PT Interjaya Surya Megah menjual electric motor dengan berbagai jenis dan merek seperti EMMELEKTRIM dan ADK Electric Motors. Harga electric motors kami sangat terjangkau dan setiap produk kami adalah produk orisinil dengan garansi resmi. Silahkan menghubungi kami untuk melakukan pemesanan.

Alamat: Branch Office

Hotline:
+6231 9985 0000
+6221 2900 6565
+6281288889052

Mengenal Berbagai Jenis Vacuum Pump

Pompa vakum atau vacuum pump, alat yang mampu menciptakan ruang hampa udara, memiliki peran krusial dalam berbagai industri. Mulai dari produksi semikonduktor hingga pengolahan makanan, pompa vakum menjadi komponen penting dalam menjaga kualitas dan efisiensi proses produksi. Namun, dengan beragam jenis pompa vakum yang tersedia, pemilihan jenis yang tepat seringkali membingungkan. Artikel ini akan membahas beberapa jenis pompa vakum yang umum digunakan. 

1. Rotary Vane Vacuum Pump

Rotary Vane Vacuum Pump merupakan salah satu jenis pompa vakum yang paling populer dan serbaguna. Prinsip kerjanya melibatkan rotor yang dilengkapi dengan beberapa bilah (vane) yang berputar di dalam stator. Saat rotor berputar, vane akan terdorong ke arah dinding stator, menciptakan ruang vakum yang kemudian diisi dengan udara atau gas dari sisi inlet. Udara atau gas yang terperangkap kemudian akan terdorong keluar melalui outlet.

Keunggulan utama Rotary Vane Vacuum Pump adalah kemampuannya menghasilkan vakum yang cukup tinggi dan aliran udara yang stabil. Selain itu, pompa ini juga relatif mudah dalam perawatan dan memiliki desain yang kompak. Fleksibilitas Rotary Vane Vacuum Pump membuatnya cocok untuk berbagai aplikasi, seperti:

  • Evakuasi: Menghapus udara atau gas dari suatu ruang tertutup untuk menciptakan vakum.
  • Pengangkutan material: Mengangkut material kering atau bubuk melalui sistem vakum.
  • Filtrasi: Memisahkan partikel padat dari cairan atau gas.
  • Pendinginan: Mendorong aliran fluida pendingin.

2. Diaphragm Vacuum Pump

Pompa ini menggunakan diafragma yang bergetar untuk menciptakan vakum. Diaphragm Vacuum Pump sering digunakan untuk aplikasi yang membutuhkan pompa vakum yang kering dan bebas minyak.

3. Piston Vacuum Pump

Prinsip kerja Piston Vacuum Pump mirip dengan mesin piston pada umumnya. Pompa ini menghasilkan vakum dengan cara mengompresi dan memadatkan udara atau gas.

4. Scroll Vacuum Pump

Pompa ini memiliki dua spiral yang saling mengunci dan berputar untuk menciptakan vakum. Scroll Vacuum Pump dikenal karena efisiensi tinggi dan tingkat kebisingan yang rendah.

5. Liquid Ring Vacuum Pump

Pompa ini menggunakan cairan (biasanya air) untuk menciptakan cincin cair yang berputar di dalam stator. Cincin cair ini membantu dalam proses kompresi dan pemindahan udara atau gas.

Pemilihan jenis pompa vakum yang tepat sangat bergantung pada aplikasi spesifik yang akan dijalankan. Setiap jenis pompa vakum memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Rotary Vane Vacuum Pump, dengan fleksibilitas dan keandalannya, menjadi pilihan populer di berbagai industri.

Rekomendasi Distributor Rotary Vane Vacuum Pump Terbaik

Setelah mengetahui berbagai jenis vacuum pump, kini saatnya Anda menemukan distributor Rotary Vane Vacuum Pump yang tepat. Percayakan kebutuhan Anda kepada PT Interjaya Surya Megah, rekomendasi distributor terbaik yang siap menyediakan vacuum pump berkualitas tinggi. Hubungi kami sekarang untuk informasi lebih lanjut dan dapatkan solusi terbaik sesuai kebutuhan industri Anda!

Alamat: Branch Office
Hotline:
+6231 9985 0000
+6221 2900 6565
+6281288889052

Apa Itu Vacuum Pump?

Di era modern, teknologi terus berkembang pesat, membuka peluang baru dalam berbagai bidang. Di balik kemajuan ini, terdapat peran penting dari berbagai alat bantu, salah satunya adalah vacuum pump. Alat ini, sering disebut pompa vakum, memiliki peran krusial dalam menciptakan ruang hampa udara atau tekanan udara yang lebih rendah dari atmosfer. Artikel ini akan mengupas tuntas tentang vacuum pump, mulai dari definisi, fungsi, jenis-jenisnya, hingga berbagai kegunaannya di berbagai industri.

Definisi Vacuum Pump

Vacuum pump adalah alat yang digunakan untuk menghasilkan dan mempertahankan ruang hampa udara atau tekanan udara yang lebih rendah dari atmosfer. Alat ini bekerja dengan cara mengeluarkan molekul-molekul gas dari ruang tertutup, sehingga tekanan di dalam ruang tersebut menjadi lebih rendah.

Tekanan di dalam ruang hampa udara dapat diukur dalam satuan pascal (Pa) atau milimeter merkuri (mmHg). Semakin rendah tekanan, semakin hampa ruang tersebut. Vacuum pump dapat menghasilkan tekanan vakum yang bervariasi, mulai dari beberapa milibar hingga 10^-10 Pa.

Fungsi Vacuum Pump

Vacuum pump memiliki berbagai fungsi spesifik yang penting dalam aplikasinya:

1. Ekstraksi zat cair: Mengekstrak zat cair dari padatan, seperti dalam proses filtrasi dan dehidrasi.

2. Penghilangan gas: Menghilangkan gas dari ruang tertutup, seperti dalam proses pengemasan makanan dan pembuatan semikonduktor.

3. Pencegahan kontaminasi: Menciptakan lingkungan hampa udara yang bebas dari kontaminasi, terutama dalam proses manufaktur peralatan medis dan elektronik.

4. Peningkatan efisiensi proses: Dapat digunakan untuk meningkatkan efisiensi proses industri, seperti dalam proses pendinginan dan pemanasan.

5. Mendukung penelitian ilmiah: Digunakan dalam berbagai eksperimen ilmiah, seperti pengujian material dan analisis gas, untuk menciptakan kondisi vakum yang diperlukan.

Jenis-Jenis Vacuum Pump

Vacuum pump tersedia dalam berbagai jenis, masing-masing dengan prinsip kerja dan kegunaannya yang berbeda. Berikut beberapa jenis vacuum pump yang umum digunakan:

1. Dry Pumps

Dry pumps tidak menggunakan minyak pelumas dalam proses pemompaan. Jenis ini ideal untuk aplikasi yang membutuhkan ketahanan terhadap kontaminasi minyak, seperti industri makanan dan farmasi. Contoh dry pumps adalah Vacuum pump spiral yang bekerja dengan cara memutar dua baling-baling spiral untuk menjebak dan mengeluarkan gas dari ruang pompa. Vacuum pump membrane, bekerja dengan cara melenturkan membran untuk menjebak dan mengeluarkan gas dari ruang pompa. Sementara itu, Vacuum pump sorption bekerja dengan cara menyerap gas pada permukaan bahan adsorben.

2. Oil Rotary Pumps

Oil rotary pumps menggunakan minyak pelumas untuk membantu proses pemompaan. Jenis ini umumnya lebih murah dan mudah dirawat dibandingkan dengan dry pumps. Contoh oil rotary pumps misalnya Vacuum pump vane yang bekerja dengan cara memutar baling-baling yang terendam dalam minyak untuk menjebak dan mengeluarkan gas dari ruang pompa. Serta Vacuum pump piston yang bekerja dengan cara menggerakkan piston untuk menjebak dan mengeluarkan gas dari ruang pompa.

3. Mechanical Booster Pumps

Mechanical booster pumps digunakan untuk meningkatkan kinerja vacuum pump lain. Jenis ini ideal untuk aplikasi yang membutuhkan tekanan vakum yang sangat rendah. Contohnya Vacuum pump roots blower yang bekerja dengan cara memutar dua baling-baling besar untuk menjebak dan mengeluarkan gas dari ruang pompa. Adapun Vacuum pump claw yang bekerja dengan cara memutar dua cakar untuk menjebak dan mengeluarkan gas dari ruang pompa.

4. Ion Pumps

Ion pumps adalah jenis vacuum pump yang paling canggih dan dapat menghasilkan tekanan vakum yang sangat rendah. Jenis ini ideal untuk aplikasi yang membutuhkan kehampaan yang sangat tinggi, seperti penelitian ilmiah dan pembuatan semikonduktor. Misalnya Vacuum pump sputter ion yang bekerja dengan cara membombardir gas dengan ion untuk mengeluarkannya dari ruang pompa. Serta Vacuum pump getter yang bekerja dengan cara menyerap gas pada permukaan bahan getter.

Kegunaan Vacuum Pump

Vacuum pump memiliki banyak kegunaan di berbagai bidang, di antaranya:

1. Industri makanan: Digunakan dalam proses pengemasan makanan untuk menjaga kesegaran dan ketahanan produk.

2. Industri farmasi: Digunakan dalam proses pembuatan obat-obatan dan produk farmasi lainnya.

3. Industri manufaktur: Digunakan dalam berbagai proses manufaktur, seperti pelapisan logam, pembuatan semikonduktor, dan etsa logam.

4. Laboratorium: Digunakan dalam berbagai eksperimen ilmiah, seperti pengujian material, analisis gas, dan vakum desikator.

Vacuum pump telah menjadi alat vital dalam berbagai industri dan komersial. Kemampuannya dalam menciptakan ruang hampa udara dengan berbagai tingkat tekanan menjadikannya solusi andal untuk berbagai kebutuhan. Dari industri makanan dan farmasi hingga manufaktur dan laboratorium, vacuum pump memainkan peran penting dalam menunjang kemajuan teknologi dan meningkatkan kualitas hidup manusia.

Rekomendasi Distributor Vacuum Pump Terbaik

Setelah menggali lebih dalam mengenai apa itu vacuum pump, inilah saatnya untuk Anda mengambil langkah berikutnya. Temukan pilihan distributor terpercaya hanya di Interjaya Genset, tempat di mana kualitas dan keandalan bertemu untuk memenuhi kebutuhan industri Anda. Jangan tunda lagi, kunjungi Interjaya Genset hari ini dan temukan solusi vacuum pump terbaik yang sesuai dengan kebutuhan Anda.

Alamat: Branch Office
Hotline:
+6231 9985 0000
+6221 2900 6565
+6281288889052

Keunggulan Genset dengan Engine Perkins yang Perlu Anda Ketahui Sebelum Membeli

Aktivitas bisnis Anda tentunya akan terganggu saat terjadi pemadaman listrik. Kegiatan produksi jadi tertunda, sementara pesanan harus segera diselesaikan tepat waktu. Meski pemadaman hanya berlangsung sekian jam, akan tetapi kerugian yang ditanggung tidaklah sedikit.

Karena itulah, kehadiran genset sangat penting bagi setiap industri. Alat yang berfungsi sebagai cadangan arus listrik ini, mampu meminimalisir kerugian karena masalah pemadaman. Dengan begitu, berbagai kegiatan operasional dapat kembali berjalan lancar.

Untuk mendukung produktivitas bisnis Anda, disarankan memilih Genset dengan engine Perkins. Genset ini mampu memenuhi kebutuhan industri dengan kapasitas yang tinggi. Genset dengan engine Perkins diproduksi oleh Perkins Engines Company Limited, salah satu produsen mesin terbesar asal Inggris.

Dengan pengalaman di pasar dunia selama 90 tahun, tentu produk ini memiliki kualitas dan keunggulan yang tak perlu diragukan lagi. Untuk mengetahui lebih lengkap mesin cadangan listrik ini, berikut spesifikasi dan keunggulan dari Genset dengan engine Perkins.

Spesifikasi Umum Genset dengan Engine Perkins

Genset Perkins

Genset dengan engine Perkins dilengkapi dengan pendingin cairan dan tipe generator tanpa kontak. Dengan begitu, suhu mesin tetap stabil sehingga dapat menghasilkan arus listrik dengan lancar.

Mesin diesel Perkins beroperasi dengan sangat baik di segala kondisi, sehingga dapat dijadikan sebagai sumber daya cadangan bahkan untuk penggunaan permanen dan sistematis.

Genset dengan engine Perkins dirancang untuk bekerja dalam dua atau tiga fase jaringan. Masing-masing dengan tegangan 230 Volt dan 400 Volt. Mesin Perkins juga tetap stabil dalam kisaran suhu -25 derajat hingga +35 derajat celcius.

Terdapat beberapa opsi teknis saat menggunakan Genset dengan engine Perkins di lingkungan dengan suhu yang minus. Berikut opsi teknis yang dapat dilakukan:

  • Memasang pemanas tambahan untuk menjaga suhu oli
  • Modul terbuka dengan kontrol manual atau otomatis
  • Memasang peredam bising segala kondisi cuaca, baik dengan kontrol otomatis atau manual
  • Kinerja seluler (trailer)
  • Stasioner DGS dalam wadah
  • Generator listrik berkisar antara 20-1020 kVA
  • Lengkapi dengan peralatan AVR pada setiap penempatan genset

Keunggulan Genset dengan Engine Perkins

Penggunaan genset untuk kebutuhan kelistrikan sangat mempermudah berbagai operasional industri. Terlebih jika aktivitas bisnis Anda membutuhkan daya listrik yang besar dan harus beroperasi selama 24 jam tanpa henti.

Dengan standar kualitas dan keamanan internasional, tentu saja Genset dengan engine Perkins dapat memenuhi kebutuhan bisnis Anda. Sebagai salah satu genset terpercaya, berikut ini beberapa keunggulan Perkins DPS.

  • Memiliki kapasitas beban tinggi
  • Terdapat pilihan kapasitas
  • Konsumsi bahan bakar yang ekonomis
  • Tersedia bahan habis pakai
  • Standar kualitas dan keamanan internasional yang terjaga

Genset dengan engine Perkins tersedia dalam banyak pilihan kapasitas yang bisa Anda gunakan untuk menunjang kebutuhan listrik. Mulai dari yang terendah 10 kVA hingga kapasitas besar 2000 kVA. Dengan konsumsi bahan bakar yang ekonomis, tentu bisa menjadi pertimbangan untuk menggunakannya dalam jangka panjang. Baik sebagai sumber daya cadangan listrik maupun penggunaan secara permanen.

Jika Anda sedang mencari genset terbaik, percayakan pada PT Interjaya Surya Megah. Sebagai distributor Genset dengan engine MWM dan Genset dengan engine MAN, kami telah dipercaya sebagai distributor genset di Indonesia. Dapatkan genset terbaik anda dengan harga terjangkau dari disini. Segera hubungi kami dan konsultasikan kebutuhan genset Anda.

Memilih Jenis Modul AMF (Automatic Main Failure), Cek Spesifikasinya!

Ada banyak jenis modul yang dijual di pasaran, beberapa di antaranya jenis modul Automatic Main Failure (AMF). Panel AMF ini berfungsi untuk mengontrol secara otomatis sistem on/off yang ada pada mesin generator.

Secara fungsional, panel AMF sangat efisien jika digunakan untuk kebutuhan listrik pabrik atau perkantoran. Dengan penggunaan panel AMF ini, saat terjadi pemadaman listrik tak perlu lagi menyalakan genset secara manual.

Ada beberapa jenis modul AMF yang dapat digunakan, diantaranya bisa Anda simak sebagai berikut.

Jenis-Jenis Modul Automatic Main Failure (AMF)

Modul DEEPSEA 4420

Pertama ada modul DEEPSEA 4420 yang dapat dioperasikan dalam beberapa cara, yakni mode manual, otomatis, dan remote start. Selain itu, modul ini juga dapat dikonfigurasikan dengan perangkat komputer. Berikut fitur yang terdapat pada modul DEEPSEA 4420.

  • Berfungsi sebagai on/off genset
  • Dapat mendeteksi temperatur, tekanan oli dan fuel
  • Terdapat analogi yang bisa menunjukan sensor tekanan oli, temperatur, dan fuel
  • Bisa mengukur tegangan dan frekuensi genset
  • Memiliki internal timer
  • Bisa mengukur tegangan baterai
  • Dapat melakukan transfer switch secara otomatis
  • Bisa dipasang di bagian depan panel

AMF Module DSE 7120

Selanjutnya ada AMF Module DSE 7120. Modul jenis ini memiliki banyak fitur. Seperti alarm indikasi berupa LED dan LCD serta mempunyai mode power save. Berikut fitur lainnya yang bisa Anda ketahui.

  • Terdapat ikon backlit pada layar LCD
  • Mempunyai lima kunci menu
  • Editing panel pada bagian depan
  • Terdapat 4 digital input
  • 3 analog input, 2 fixed dan 1 flexible
  • Memiliki 6 konfigurasi outputs
  • Dapat mengkonfigurasi waktu dan alarm
  • Memiliki konfigurasi alternatif
  • Bisa terkoneksi dengan USB
  • Memiliki engine pre-heat
  • Automatic load transfer
  • Terdapat tombol tes
  • Bisa mengukur tegangan baterai
  • Terdapat hours counter
  • Memiliki event log (5)
  • CAN dan Magnetic Pick Up / Alt. Sensing
  • Mengukur 3 phase main utility
  • Mampu mengukur dan melindungi secara realtime

Selain sejumlah fitur di atas, spesifikasi lainnya adalah dapat memberikan peringatan, menyimpan waktu secara real time, bisa mengukur secara remote SCADA menggunakan perangkat lunak DSE Configuration Suite melalui komputer.

Timer (Time Delay)

Jenis modul AMF selanjutnya yakni Timer yang biasa digunakan pada Panel AMF-ATS konvensional. Modul ini sangat sederhana, terdiri atas 5 buat time delay.

Sebagai main failure time delay, modul ini bekerja dengan cara melakukan penundaan saat terjadi pemadaman yang terjadi karena drop tegangan.

Hal tersebut bisa saja terjadi ketika panel AMF-ATS sedang tidak diperlukan. Adapun beberapa fiturnya dapat disimak sebagai berikut.

  • Cranking time delay, berfungsi untuk mengatur starting genset
  • Main transfer time delay, untuk menunda transfer switch ke posisi main atau PLN
  • Genset transfer time delay, yang berguna untuk menunda transfer switch ke posisi genset agar terjadi proses pemanasan sebelum menerima beban
  • Recooling time delay, yang berfungsi untuk menghentikan genset setelah proses pendinginan selesai begitu tegangan Main/PLN pulih dan transfer switch ke posisi Main lagi

Smart Relay

Jenis modul ini memiliki cara kerja yang hampir sama dengan Timer. Hanya saja, modul ini berupa perangkat lunak atau software. Smart Relay diprogram menyerupai penggunaan Timer.

Modul jenis ini juga dapat terhubung langsung dengan genset dengan memberikan sinyal on/off.

Modul AMF C20

Selanjutnya ada Modul AMF C20, yang merupakan interface dari Motorized COS Atys dari Socomec. Modul ini dilengkapi fitur AMF sehingga dapat mendeteksi tegangan Main atau PLN. Modul C20 mentriger genset agar melakukan start.

Akan tetapi, perangkat ini tidak terhubung secara langsung dengan genset. Hanya mampu melakukan start/stop sesuai perintah. Selain itu, modul jenis ini dikonfigurasikan dengan D10 yang terpasang pada bagian depan panel. Sehingga memudahkan pengoperasiannya.

Modul AMF C20 ini hanya bisa terpasang pada DIN Rail dan tidak dapat dipasang pada bagian depan panel.

Itulah beberapa jenis modul AMF serta spesifikasinya. Dengan mengetahui jenis modul dan berbagai fiturnya, Anda akan bisa memilih secara tepat mana modul untuk mengontrol secara otomatis sistem on/off yang ada pada mesin generator sesuai kebutuhan.

Jika Anda sedang mencari genset terbaik, percayakan pada PT Interjaya Surya Megah. Sebagai distributor Genset dengan engine MWM dan Genset dengan engine MAN, kami telah dipercaya sebagai distributor genset di Indonesia. Dapatkan genset terbaik anda dengan harga terjangkau dari disini. Segera hubungi kami dan konsultasikan kebutuhan genset Anda.