Sejarah Penemuan Listrik Hingga Bisa Digunakan Saat Ini

Perkembangan teknologi menyebabkan kehidupan tidak lepas dari yang namanya listrik. Namun, tahukah Anda bagaimana sejarah penemuan listrik hingga bisa digunakan sampai sekarang? Kali ini akan dibahas proses penemuan listrik.

Karena listrik itu sendiri memiliki kemampuan daya guna mengkonversi berbagai energi lain. Mungkin bisa Anda bayangkan sendiri karena teramat banyaknya energi baru yang bisa diciptakan dari listrik.

Seluruh perangkat elektronik yang paling dekat dengan rutinitas pasti membutuhkan listrik. Jika listrik tidak ada dalam beberapa waktu saja pasti akan sangat merusak tatanan. Oleh karena itu, setidaknya mari dipahami.

Menurut sejarah, penemuan listrik dipelopori oleh Thales pada masa 640 – 546 Masehi. Thales itu sendiri merupakan salah satu cendekiawan Yunani. Berawal dari menggosokkan elektron batu ambar dengan kain wol.

Setelah kedua benda itu digesekkan berulang kali, ternyata banyak benda yang bisa menempel pada batu ambar itu. Nah, inilah yang memacu Thales untuk mendalami alasan bisa terjadi fenomena tersebut.

Penelitian selanjutnya dilakukan oleh William Gilbert pada tahun 1733 sebagai kelanjutan sejarah penemuan listrik. Willian Gilbert menyebutkan bahwa peristiwa yang dilakukan oleh Thales dengan sebutan elektrik berasal dari kata elektron.

Selanjutnya diteruskan oleh Charles Du Fay pada tahun 1739 sebagai pria berkebangsaan negara Perancis yang menyatakan bahwa elektrik memiliki dua kutub. Dua kutub yang ditemukan terdiri dari positif dan negatif.

Bagaimana Sejarah Penemuan Listrik Hingga Saat Ini?

Prinsip elektrik yang sudah ditemukan oleh terdahulu sebagai prinsip dasar listrik. Kemudian ditandai dengan penemuan besar yang menjadi cikal bakal listrik ada dan bisa diproduksi massal.

Penemunya ialah Benyamin Franklin merupakan seorang penulis, ilmuwan, dan diplomat kebangsaan Amerika. Ia berperan dalam penulisan momen deklarasi kemerdekaan konstitusi Amerika. Pada waktu itu, Benyamin berhasil membuktikan petir bermuatan listrik.

Tepatnya momen itu dilakukan pada 1975. Pada tahun itu Benyamin Franklin melakukan sebuah percobaan dengan penerbangan layang – layang. Layang – layang tersebut digantungi kunci besi dibawahnya disaat hujan menerjang.

Bertepatan dengan itu, petir menyambar dan listrik merambat dari kunci besi dan terdapat lompatan percikan yang jatuh ke tangannya. Penemuan besar selanjutnya sebagai tanda sejarah penemuan listrik oleh Alessandro Volta.

Alessandro Volta pada tahun 1800 berpendapat bahwa sebuah listrik itu layaknya air, karena memiliki kekuatan energi. Hingga pada akhirnya ia bisa membuat baterai sebagai sumber listrik yang bisa disimpan.

Pada saat itu juga dia membuat baterai dari lempengan tembaga dan seng yang tipis dipisahkan oleh karton lembab. Dengan cara itu juga listrik jenis baru ditemukan olehnya.

Kemudian Michael Faraday yang tertarik meneliti jenis listrik menggunakan prinsip elektromagnetik. Karena pada saat itu ia menemui bahwa listrik dapat menghasilkan magnet. Maka, ia berpikiran sebaliknya.

Michael Faraday pada tahun 1831 menghasilkan listrik dengan memanfaatkan magnet dan perak. Pada saat magnet dipindahkan pada dalam gulungan tembaga, ternyata sebuah listrik bisa mengalir melewati kawat.

Karena hal itulah muncullah pembangkit listrik dengan menggunakan prinsip dinamo. Kemudian diciptakanlah generator listrik kecil beraruskan aliran DC. Inilah momen utama sejarah penemuan listrik dan perkembangannya.

Perkembangan Pendistribusian Listrik yang Menjadi Sumber Daya Energi

Setelah listrik ditemukan dengan prinsip tersebut yang berarus DC. Maka muncullah permasalahan pasokan listrik yang masih kecil. Pada tahun 1885 Lucian Gauland dan John Gibbs menjual hak paten arus AC.

Perkembangan pendistribusian tersebut dengan mengedepankan produksi transformator dan akhirnya diperoleh sistem jaringan listrik sebagai cara transmisi dari pembangkit ke peralatan pemakai. Sehingga listrik bisa digunakan secara baik.

Perkembangan itu memacu penggunaan listrik sebagai cara utama sumber daya energi. Bahkan karena sudah dinilai sebagai kebutuhan utama memacu cara lain produksi listrik. Salah satunya dengan pembangkit listrik.

Tidak hanya produksi besar – besaran menggunakan pembangkit listrik saja. Listrik kemudian diproduksi menggunakan prinsip energi matahari. Perkembangan ini dinilai sebagai sejarah penemuan listrik yang ramah lingkungan.

PT Interjaya Surya Megah merupakan agen tunggal Genset MWM di Indonesia dan distributor Genset MAN Germany dan Genset Lombardini Italy yang telah terpercaya. Kami menyediakan genset berkualitas yang mendapatkan support langsung dari pabrik sehingga service dapat kami berikan dengan lebih baik dan cepat. Segera hubungi kami untuk melakukan konsultasi mengenai kebutuhan genset Anda.

Perhatikan Rangkaian AVR Genset Guna Menjaga Stabilitas Daya

Jika Anda menggunakan genset guna memenuhi kebutuhan pasokan listrik, mungkin akan dihadapkan dengan rangkaian AVR genset yang harus diketahui. Kebutuhan penggunaan genset memang terkadang diperlukan saat tidak ada aliran listrik PLN.

Tidak jarang juga berbagai orang menggunakan genset karena tidak adanya aliran listrik akibat pemadaman PLN, jangkauan tiang listrik jauh, maupun faktor lain. Pada saat terbiasa menggunakan genset pemahaman AVR diperlukan.

Sebelum sering menggunakan genset untuk memenuhi kebutuhan, sebaiknya dipahami terlebih dahulu apa itu AVR dan fungsinya. AVR itu sendiri merupakan singkatan dari Automatic Voltage Regulator.

Fungsi dari alat ini adalah menjaga keseimbangan stabilitas voltasi atau tegangan listrik. Karena pada saat listrik diproduksi oleh genset, terkadang memiliki tegangan yang naik turun dipengaruhi oleh performa mesin genset.

Selain dipengaruhi mesin genset yang kadang tidak lancar, adanya beban listrik yang harus disuplai pada berbagai peralatan yang tersambung terkadang juga mempengaruhi. Ada kemungkinan aliran menjadi kaget pada saat menyuplai.

Tegangan yang tidak stabil ini akan mempengaruhi awetnya perangkat listrik yang terhubung. Apalagi jika terulang terus – menerus. Maka, penggunaan AVR sangat diperlukan untuk menjaga hal itu.

Pembuatan Rangkaian AVR Genset Sesuai Kebutuhan

Setiap tegangan yang dibutuhkan memerlukan rangkaian yang berbeda. Contohnya pada perangkat komputer terhubung membutuhkan daya sebesar 220V. Namun, suplai dari genset kurang dari itu. Maka dimungkinkan overload.

Mengalami overload kurang tegangan dari suplai genset yang menyebabkan kekurangan tegangan dan berimbas pada regulator power supply mudah rusak. Tetapi kondisi semacam itu masih bisa diakali dengan penggunaan AVR.

Karena secara prinsip AVR genset ternyata memiliki fungsi yang mendukung keadaan tersebut. Dimana prinsip kerja dari AVR genset yakni memanajemen arus penguatan yang umum disebut sebagai excitacy di exciter.

Pada saat kondisi tegangan yang dikeluarkan dari genset berada pada tegangan di bawah nilai minimal. Maka, fungsi dari AVR genset bekerja untuk menaikkan tegangan besaran yang dikeluarkan sebagai output.

Tegangan kemudian secara otomatis dinaikkan sesuai kebutuhan daya pada perangkat yang tersambung. Bahkan kerennya juga bisa berlaku sebaliknya, jika tegangan yang dibutuhkan melebihi kebutuhan akan secara otomatis turun.

Inilah yang harus Anda pahami ketika menggunakan perangkat elektronik. Mungkin sering menjadi pertanyaan mengapa banyak peralatan yang sering sekali mudah rusak, terutama yang menerapkan teknologi digital.

IC yang menjadi bagian inti otak pada perangkat elektronik menjadi mudah rusak karena kaget suplai tegangan. Entah karena karena daya terlalu tinggi secara tiba – tiba maupun kehilangan daya secara mendadak.

Pahami Ciri Dari Kerusakan AVR Genset

AVR genset juga bisa mengalami kerusakan jika digunakan dalam jangka waktu lama. Rangkaian AVR genset bisa mengalami putus sekring atau fuse kemudian mempengaruhi output yang dikeluarkan dari genset tidak keluar.

Sehingga akan mempengaruhi suplai pada peralatan elektronik yang terhubung dari genset. Anda harus mengetahui jika ini terjadi karena akibat kelebihan beban yang berlebihan dari banyaknya beban daya yang terpasang.

Maka, meskipun menggunakan AVR genset setidaknya juga memprakirakan tegangan yang dikeluarkan genset dengan jumlah tegangan dibutuhkan yang terhubung. Karena AVR genset tidak bisa dipaksakan menyuplai daya tidak sesuai kapasitas.

Penyebab lain kerusakan juga bisa disebabkan konslet arus pendek pada perangkat elektronik yang tersambung ke aliran genset. Atau bisa juga karena komponen batu arang pada sudah mengalami aus.

Batu arang yang aus bisa menimbulkan putusnya tegangan listrik secara mendadak. Bahkan, beban yang tinggi juga memicu percikan api. Guna mengatasi kerusakan pada rangkaian AVR genset, diperlukan perawatan.

Perawatan pada AVR gensetmudah dilakukan hanya dengan mempersihkan kumparan trafo dengan kuas atau cutter. Pastikan pembersihkan dilakukan dengan mematikan daya terhubung dahulu.

Untuk memasang rangkaian AVR genset menggunakan 6 jalur kabel dengan serat halus lebar 2,5mm. Selain itu, jalur dinamo N, R, S, T dan kabel lain di exciter. Sesuaikan kabel terpasang pada tempatnya.

PT Interjaya Surya Megah telah dipercaya untuk menjadi agen tunggal Genset MWM di Indonesia dan distributor Genset MAN Germany dan Genset Lombardini Italy. Membeli genset berkualitas dari kami akan mendapatkan support langsung dari pabrik sehingga service dapat kami berikan dengan lebih baik dan cepat. Silahkan hubungi kami untuk melakukan pemesanan.

Persiapan Pemadaman Listrik & Apa yang Tidak Boleh Dilakukan

Mendengar kabar kalau dalam waktu dekat akan mati listrik berarti Anda harus melakukan persiapan pemadaman listrik dari jauh-jauh hari. Jangan karena sewaktu pemadaman, Anda sedang di luar dan rumah ditinggalkan dengan kondisi yang bisa saja memicu kebakaran.

Pemadaman listrik bukan satu hal yang menyenangkan, malah terkesan meresahkan. Apalagi jika kita memiliki banyak kegiatan yang harus dilakukan, pemadaman listrik akan menjadi momok bagi setiap orang karena setiap kegiatan yang dilakukan itu pasti ada listriknya. Maka dari itu, Anda membutuhkan cadangan listrik agar kegiatan dapat berjalan lancar.

Salah satu sumber cadangan listrik adalah genset. Anda bisa mendapatkan genset dari berbagai merek ternama dengan kualitas terbaik di PT. Interjaya Surya Megah. Tersedia berbagai genset, diantaranya Genset Perkins, Genset Cummins, Genset MWM, dan masih banyak lagi.

Kembali ke artikel, di sisi lain, pemadaman sendiri dapat menyebabkan kasus bahaya, seperti kebakaran. Jadi, lebih baik jika sudah ada persiapan, terlebih mencegah melakukan hal yang harus dihindari saat pemadaman sedang berlangsung. Karena ada saja kasus kebakaran akibat ceroboh.

Memasuki musim penghujan mungkin lebih sering dilakukan pemadaman, karena gardu listrik yang rusak tersambar petir. Jadi, jika Anda sudah tahu memasuki musim penghujan, atau hanya ingin keluar rumah sebelum pemadaman, sebaiknya periksa lagi sekeliling rumah.

4 Persiapan Pemadaman Listrik dan Jangan Lakukan Hal ini!

Menghadapi pemadaman itu harus antisipasi, bukan buru-buru melakukan hal yang malah bisa menyebabkan bahaya untuk rumah. Jadi, persiapan apa saja yang tidak boleh Anda lakukan, terlebih ketika sudah tahu bahwa sedang seringnya terjadi pemadaman listrik?

  1. Alat Elektronik Terhubung dengan Listrik

Jangan sekalipun Anda membiarkan alat elektronik masih terhubung ke saklar listrik. Menjelang jam-jam pemadaman, Anda disarankan untuk mencabut perlengkapan elektronik agar tidak mengalami drop listrik secara tiba-tiba saat mati listrik.

Namun jika tidak sempat mencabut perlengkapan elektronik dari listrik, maka yang bisa dilakukan adalah segera mencabut sebelum listrik datang kembali. Persiapan pemadaman listrik ini perlu dilakukan untuk menghindari lonjakan arus listrik.

  1. Freezer Kosong Sebagian

Freezer sebaiknya selalu diisi penuh agar arus listrik yang sudah di set dapat membuat makanan tetap terjaga kualitasnya. Membiarkan freezer kosong akan membuat listrik percuma dialirkan ke kulkas, malah sering kali menyebabkan konslet listrik.

Jadi, satu upaya persiapan menghadapi pemadaman listrik adalah dengan mengisi freezer dengan penuh. Mungkin biasanya hanya diisi makanan, tetapi menjelang pemadaman listrik, masukkan minuman juga agar freezer tidak alami konsletan.

  1. Menghidupkan Terlalu Banyak Lilin

Memang saat pemadaman listrik dan rumah ternyata tidak ada genset, kondisi akan sangat gelap dan sering kali hal tersebut membuat kita menghidupkan banyak lilin untuk memberi penerangan. Tetapi apakah tahu apa bahaya yang bisa terjadi?

Terlalu banyak lilin sama dengan kebanyakan api, dan api adalah penyebab kebakaran. Bayangkan saja karena kebanyakan lilin, ada salah satu yang jatuh dan terkena benda yang mudah terbakar. Jadi, sebisa mungkin hindari lilin, apalagi jika kebanyakan.

Persiapan pemadaman listrik kini sudah lebih mudah. Saat terjadi mati lampu, tinggal nyalakan saja flash yang ada di setiap HP. Jadi, tempat sekitar Anda tetap akan terang tanpa memancing bahaya dari lilin, dan soal keterangan, flash juga sudah cukup.

  1. Membuka Kulkas

Jangan juga Anda membuka kulkas saat terjadi pemadaman listrik. Karena tidak teraliri arus listrik, maka kulkas tidak akan menambah lagi kedinginannya, malah sering keluar dari celah kulkas. Jika Anda membukanya, udara dingin di kulkas juga akan keluar.

Hal tersebut akan membuat makanan yang butuh terjada suhunya akan rusak. Sebisa mungkin biarkan saja kulkas di dalam rumah tertutup rapat agar saat listrik nyala kembali, makanan tersebut dapat tetap terjaga kualitasnya.

Hampir semua kegiatan kita itu ada kaitannya dengan listrik. Namun saat terjadi pemadaman dan kita tidak memiliki alat pembangkit listrik seperti genset, kita sebaiknya melakukan banyak persiapan pemadaman listrik, guna mencegah terjadinya kebakaran juga.

Jenis Gangguan Listrik yang Menyebabkan Genset Sangat Dibutuhkan

Listrik tiba-tiba padam bukanlah tanpa sebab. Genset menjadi solusi tepat saat hal ini terjadi. Jadi tidak heran jika tempat-tempat tertentu menyediakan genset. Ada berbagai jenis gangguan arus yang menjadi penyebab genset sangat dibutuhkan, antara lain:

  • Noise

Noise merupakan gangguan naik turunnya voltase atau tegangan listrik. Untuk jumlah naik turunnya tidak terlalu banyak. Namun, jika terlalu sering terjadi bisa menyebabkan perubahan voltase yang cukup signifikan.

Misalnya tegangan normalnya pada angka 220 Volt. Jika terjadi noise akan turun atau naik diangka 200 Volt hingga 240 Volt. Selisihnya dengan angka normal bisa dikatakan sedikit, namun memungkinkan juga lebih dari itu.

Hal ini bisa membuat kinerja dari beberapa perangkat elektronik terganggu, sehingga dibutuhkan stabilizer atau AVR. Komponen AVR ini ada pada genset. Fungsinya untuk membuat perangkat elektronik agar dapat tetap bekerja dengan stabil.

  • Black Out

Black out adalah jenis gangguan listrik berikutnya yang biasanya disebut dengan padam total. Hal ini tentu saja lebih menganggu jika dibandingan dengan noise. Sumber tenaga yang ada pada sistem menghilang, sehingga membuat listrik tidak menyala sama sekali.

Ada banyak penyebab mengapa black out dapat terjadi. Diantaranya seperti adanya masalah pada sistem pembangkit, gardu induk, terjadinya kegagalan pada sistem distribusi, bencana alam dan masih banyak lainnya.

Gangguan seperti ini tidak bisa dipastikan kapan selesainya. Anda bisa menggunakan UPS (Uninterruptible Power Supply) untuk mengatasinya. UPS bisa menjadi listrik cadangan sementara sebelum memindahkan sumber tegangan ke genset.

  • Brown Out

Brown out terjadi ketika tegangan menurun secara drastis, bahkan presentasenya bisa mencapai 50%. Namun, akan secara cepat kembali ke normal. Akibatnya beberapa perangkat elektronik yang memerlukan daya besar bisa mati.

Jika dayanya kecil seperti lampu biasanya tetap menyala namun redup. Penyebab dari brown out yaitu bertambahnya beban pada aliran listrik. Biasanya karena digunakannya perangkat berdaya besar yang melebihi kapasitas seharusnya.

Jadi, gunakan peralatan elektronik secara bergantian saja jika memang memiliki daya besar. Supaya peralatan yang sedang Anda ingin gunakan bisa bekerja dengan maksimal tanpa hambatan. Selain itu, juga agar arus listrik yang mengalir stabil.

  • Surge and Spike

Surge and spike adalah jenis gangguan kebalikan dari brown out. Jadi, tegangan mengalami kenaikan hingga berkali lipat dari seharusnya, namun akan turun dengan cepat. Hal ini bisa terjadi saat beban listrik yang berat berhenti.

Contohnya adalah ketika listrik menyala setelah terjadi black out atau mematikan peralatan berdaya besar secara bersamaan. Pencegahan bisa dilakukan dengan cara menggunakan alat khusus yaitu AVR dan UPS.

Gangguan tersebut dapat terjadi kapan saja dan di mana saja, tidak bisa diperkirakan waktunya. Hal inilah yang membuat banyak orang memilih untuk menyediakan genset. Tujuannya tidak lain agar berbagai jenis gangguan listrikbisa teratasi.

Jika terjadi pemadaman dan membutuhkan genset, Anda tidak perlu khawatir karena PT Interjaya Surya Megah menyediakan mesin Genset terbaik yang telah terbukti kuat dan tahan lama dengan berbagai pilihan engine seperti Genset Perkins, Lombardini, MWM, dan MAN. Silahkan hubungi kami untuk melakukan pemesanan.