Saat listrik padam serentak di berbagai wilayah atau cuaca ekstrem melanda selama berhari-hari, banyak orang mulai berpikir tentang pentingnya genset. Tapi apakah benar kondisi seperti ini langsung memicu lonjakan penjualan genset di lapangan?
Dari pengalaman Interjaya Genset, kenyataannya tidak selalu begitu. Ada dinamika pasar yang jauh lebih kompleks dibanding sekadar “ada blackout → langsung beli genset”.
Berbeda dari produk kebutuhan mendesak seperti masker saat pandemi, genset umumnya dibeli berdasarkan perencanaan yang matang, bukan karena panik sesaat.
Terlebih bagi Interjaya Genset yang menyuplai segmen industri dan proyek berskala besar, proses pengadaan genset melibatkan berbagai tahap teknis—mulai dari pemilihan kapasitas, jenis instalasi, hingga sistem pendukung seperti ATS dan distribusi daya.
“Kami mayoritas menyuplai genset untuk kebutuhan industri. Kapasitas paling kecil yang kami jual pun 8.000 kVA—jadi ini bukan untuk rumah biasa,” jelas tim Interjaya.
Walau tidak menyebabkan lonjakan transaksi secara langsung, blackout besar atau bencana tetap berdampak. Bukan dalam bentuk pembelian, tapi dalam bentuk peningkatan awareness.
“Waktu ada kasus listrik padam di Bali, WhatsApp kami ramai banget. Banyak yang tanya-tanya soal genset,” ungkap mereka.
Namun, mayoritas dari mereka masih berada pada tahap eksplorasi. Ini menunjukkan bahwa kesadaran terhadap pentingnya genset naik, tetapi keputusan pembelian tetap logis dan direncanakan.
Artinya, meskipun kondisi darurat memicu perhatian publik, lonjakan permintaan terjadi secara bertahap. Biasanya diawali dengan pertanyaan seperti:
Interjaya mencatat bahwa momen-momen ini lebih banyak membuka potensi relasi baru dibandingkan langsung menutup transaksi. Tapi tetap penting—karena dari sinilah calon klien mulai memikirkan kebutuhan daya cadangan secara serius.
Lalu bagaimana dengan wilayah seperti Kalimantan, Sulawesi, atau Papua yang sering disebut rawan bencana?
Faktanya, klien dari daerah-daerah ini tetap membeli genset berdasarkan perencanaan jangka panjang. Baik itu rumah sakit, pabrik, atau lembaga pemerintahan—semuanya punya proses pengadaan yang terstruktur.
“Kami memang punya klien di wilayah-wilayah itu. Tapi tidak karena cuaca ekstrem, melainkan karena kebutuhan proyek mereka sendiri,” jelas tim Interjaya.
Dari pengalaman ini, satu hal yang pasti: perencanaan selalu lebih unggul daripada reaksi spontan. Tim Interjaya lebih fokus membangun kesadaran dan kesiapan klien sejak awal—agar saat bencana benar-benar datang, sistem kelistrikan sudah siap bertahan.
Jika Anda baru sadar pentingnya genset ketika listrik padam, bisa jadi Anda sudah terlambat. Untuk sektor industri, rumah sakit, hingga fasilitas komersial besar—genset bukan sekadar alat cadangan, tapi bagian dari strategi kelangsungan operasional.
Interjaya hadir bukan untuk menjual saat panik, tapi untuk membangun solusi daya yang matang dan berkelanjutan.
Hubungi tim Interjaya Genset sekarang untuk konsultasi kebutuhan daya cadangan proyek Anda—agar tidak panik saat darurat, karena Anda sudah siap sejak awal.
Alamat: Branch Office
Hotline:
+6231 9985 0000
+6221 2900 6565
+6281288889052
Dalam proses produksi industri, kestabilan aliran udara dan tekanan vakum memainkan peran penting dalam menjaga…
Pabrik yang beroperasi selama 24 jam non-stop menghadapi tantangan besar dalam hal efisiensi energi. Salah…
Di era industri 4.0, sistem otomasi pabrik dituntut lebih efisien, cerdas, dan terhubung. Salah satu…
Dalam era industri yang semakin menuntut efisiensi dan keberlanjutan, pabrik-pabrik modern mulai beralih pada peralatan…
Dalam dunia penjualan genset industri, banyak yang berasumsi bahwa klien lama pasti lebih mudah ditangani…
Pada era industri yang semakin menuntut efisiensi, teknologi hybrid genset menjadi sorotan utama, terutama di…